Minggu, 25 September 2016

Bioterapi Terapi Alternatif bagi Penderita Leukemia


Kanker darah atau yang lebih dikenal leukemia merupakan suatu keadaan dimana pertumbuhan sel darah putih terjadi sangat cepat dan melebihi batas wajar (proliferasi  abnormal) yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah. Leukemia berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari gabungan dua kata, yakni leukos ‘putih’ dan haima ‘darah’. Penyakit ini menyerang dua organ penting dalam tubuh manusia, yaitu jaringan getah bening dan sumsum tulang.

Pada kondisi normal, proses regenerasi sel darah putih akan terus tumbuh kemudian  membelah diri membentuk sel-sel baru. Sel-sel baru tersebut akan menggantikan sel-sel yang sudah tua dan mati. Namun, pada penderita leukemia, sel-sel baru terus tumbuh meskipun tubuh sudah tidak membutuhkannya lagi. Begitu juga dengan sel-sel tua yang tidak kunjung mati. Akibatnya, sumsum tulang terus menghasilkan sel-sel darah putih hingga mendesak sel-sel lain yang belum mati dan menyebabkan gangguan fungsi normal pada sel tersebut. Sel darah putih yang banyak dan masih muda ini disebut promielosit.

Ada beberapa faktor yang memicu terjadinya leukimia, yaitu karena faktor genetik, virus, bahan kimia, dan radiasi. Gejala yang muncul saat seseorang menderita leukemia adalah pilek yang tak kunjung sembuh disertai dengan sakit kepala, penderita mudah lesu dan wajahnya pucat, berat badan menurun drastis dari angka normal, dan memar tanpa sebab, serta nyeri di tulang dan persendian diikuti dengan keluar keringat pada malam hari.

Selama ini kita mengenal tiga terapi konvensional untuk mengatasi kanker, yaitu operasi (membuang tumor dengan pembedahan), kemoterapi (membunuh sel kanker dengan bahan kimia), dan radioterapi (merusak sel kanker dengan radiasi). Sayangnya ketiga terapi ini  sering menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, dan rambut rontok.

Bioterapi dapat digunakan sebagai terapi alternatif bagi penderita kanker yang kontraindikasi jika diterapi secara konvensional. Tujuannya meningkatkan sistem kekebalan dengan membunuh sel-sel leukemia dan memperlambat pertumbuhan kanker, mengurangi nyeri, serta memperbaiki fungsi utama tubuh. Selain itu, juga dapat membantu dan memperkuat efek terapi konvensional.

Penanganan bioterapi berbeda-beda tergantung dengan tipe kanker yang sedang dihadapi. Sesuai dengan namanya, bioterapi menggunakan bahan alam dari flora dan fauna. Contoh tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan kanker berasal dari family Cruciferae, seperti kubis, sawi, lobak, brokoli, dan kembang kol. Sedangkan tulang rawan hiu dapat dijadikan salah satu contoh dari pemanfaatan bagian tubuh hewan untuk pengobatan kanker. Apapun jenis terapinya, jangan lupa untuk selalu konsultasikan pada dokter yang ahli atau berpengalaman agar mendapat solusi yang tepat untuk mengatasi suatu gejala penyakit. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar