Selasa, 30 Agustus 2016

Menggali Potensi Kedokteran Gigi

Penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar pit yang paling sering dikeluhkan masyarakat Indonesia. Karena di Indonesia, merawat kesehatan gigi merupakan hal yang dianggap remeh dan biasanya orang-orang akan pergi ke dokter gigi setelah mereka mengalami sakit atau terjadi masalah pada giginya, jika belum mengalami gangguan maka tidak pernah sedikitpun memikirkan untuk memeriksakan giginya pada dokter gigi.

Berbeda dengan di negara-negara maju, kesehatan gigi adalah salah satu faktor penting bagi mereka. Sehingga mereka bebas dari masalah sakit gigi selain itu penampilan gigi mereka terlihat rapi, bersih dan sehat sehingga Anda bahkan orang yang melihat kagum akan penampilan mereka saat mereka tersenyum.

Potensi Seorang Dokter Gigi
Seorang dokter gigi dapat memiliki kompetensi akademik-profesional melalui proses pendidikan profesi yang didasari oleh pendidikan akademik. Sehingga setelah selesai pendidikannya akan memiliki kemampuan melaksanakan praktik sesuai dengan keahliannya, bersikap profesional, dan selalu membekali dirinya dengan pengetahuan serta keterampilan yang sesuai dengan perkembangan IPTEK.

Mahasiswa Kedokteran gigi dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki dengan niat, motivasi, dan usaha keras sehingga potensi yang dimiliki bisa menghasilkan prestasi yang gemilang. Sehingga pada akhirnya dapat mencetak mahasiswa kedokteran gigi yang tidak hanya ahli di bidangnya sebagai tenaga kesehatan, tetapi juga bisa menjadi sosok teladan dari segi kepemimpinan, manajemen, kepribadian, dan sosial untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Sifat Dasar Dokter Gigi Profesional
Seorang dokter profesional, terutama dokter gigi, selain harus memiliki pengetahuan yang luas tentang kedokteran sesuai bidangnya dan juga kemampuan bekerja, menganalisa, dan menggunakan keterampilan tangannya dengan baik, seorang dokter juga harus memiliki kepribadian yang baik.
Kriteria kepribadian dan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang dokter professional antara lain:



1. Memiliki sifat Star Doctor, yaitu:
a. Care Provider (Peduli)
Seorang dokter harus memiliki kepedulian terhadap pasien dan lingkungan tempatnya bekerja
b  Decision Maker (Membuat Keputusan)
Seorang dokter harus dapat mengarahkan pasiennya dan dapat membuat keputusan yang terbaik bagi pasien sesuai dengan keadaan pasien tersebut.
c  Communicator (Komunikasi)
Serang dokter harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan pasiennya agar tidak terjadi kesalapahaman dan dapat mengetahui dengan jelas keadaan pasiennya.
d  Community Leader (Memimpin)
Seorang dokter harus mampu menjadi pemimpin bagi para pasiennya dan lingkungan di sekitarnya. Menjadi pemimpin bukan berarti hanya memiliki tugas memimpin namun juga melayani.
e. Manager (Manajemen)
Mampu mengatur pasien dan dirinya sendiri dengan baik. Contoh: mengatur waktu agar tidak terlambat menemui pasien.

2. Empati
Seorang dokter haruslah memiliki rasa empati. Dengan memposisikan diri sebagai pasien yang dirawat, seorang dokter dapat mengetahui tentang sakit yang diderita sang pasien dan mampu memberikan penanganan yang tepat bagi pasien tersebut.
3. Tanggung Jawab
Rasa bertanggung jawab yang berlandaskan moral. Seorang dokter yang profeisonal dapat bertanggung jawab dalam merawat pasien hingga pasien tersebut dapat sembuh dari penyakitnya. 
4. Disiplin
Artinya memiliki kedisplinan yang tinggi sehingga dapat menjalankan tugasnya sesuai kaedah-kaedah yang ada dan kesalahan dapat diminimalkan bahkan dihilangkan.
5. Berkompetensi
Seorang dokter harus kompeten dan konsisten dalam melaksanakan tugasnya. Dokter haruslah bekerja sesuai bidang yang ia tekuni.
6. Belajar Sampai Akhir Hayat
Dalam hal ini, tidak hanya dibidang kedokteran, kemajuan teknologi dan pengetahuan semakin bertambah. Sehingga sangat penting untuk seorang dokter belajar terus menerus dalam mengembangkan kemampuannya agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi pasiennya.
Belajar sampai akhir hayat bisa dilakukan dalam berbagai cara, seperti :
- Dengan belajar dari pengalaman.
- Dengan mengikuti pelatihan-pelatihan kedokteran. Pelatihan-pelatihan tersebut diadakan oleh organisasi profesi kedokteran atau kedokteran gigi.
7. Etika
Etika sangat dibutuhkan oleh seorang dokter. Dokter memiliki etika-etika tertentu dalam menjalankan tugasnya yang diatur dalam kode etik kedokteran dan kode etik kedokteran gigi.

Kurangnya Pemerataan Dokter Gigi di Indonesia
Tenaga kesehatan gigi merupakan ujung tombak dalam memberikan edukasi serta pelayanan kesehatan gigi bagi masyarakat Indonesia. saat ini  66% dokter gigi berada di pulau Jawa, sisanya menyebar di luar Jawa. Ini mengakibatkan jumlah dokter gigi di beberapa provinsi masih belum cukup. Terdapat sekitar 23 Provinsi di Indonesia yang masih kekurangan dokter gigi. Mengacu data Kemenkes, baru 60% total puskesmas atau 7.158 puskesmas di Indonesia yang memiliki  dokter gigi. Menurut data KKI per 22 Januari 2015 telah teregistrasi 25.978 dokter gigi dan dokter gigi spesialis 27.077, yang terdapat di seluruh Indonesia.

Di bidang kedokteran gigi, terdapat 8 spesialisasi dokter gigi yang teregistrasi dan yang terbanyak adalah spesialis ortodonsia, sedang yang paling sedikit adalah spesialis radiologi kedokteran gigi. Jumlah dari masing-masing spesialisasi di bidang kedokteran gigi yang teregistrasi meliputi:



1 komentar: