Kamis, 21 Agustus 2014

Honda | Mendapat Kekuatan dari Mimpi


Siapa yang tak tahu dengan merk sepeda motor Honda? Semua orang pasti tahu dengannya. Hal ini manandakan betapa suksesnya Honda menjadi brand kendaraan bemotor yang banyak diterima oleh masyarakat. Anda pasti tak menyangka bahwa kesuksesan pendirinya berawal dari profesi sebagai pembantu dan baby sitter.

Honda, didirikan oleh seorang bernama Soichiro Honda, lahir di desa Komyo, Shizuoka, Jepang pada 17 November 1906 dari pasangan Gihei Honda, seorang tukang besi, dan istrinya Mika. Honda merupakan anak sulung dari Sembilan bersaudara. Honda hidup di lingkungan yang serba kekurangan.


Kecintaan Soichiro Honda terhadap otomotif sudah terlihat sejak dirinya kecil. Pada umur 8 tahun dia rela mengayuh sepeda dengan jarak 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Dia selalu membantu ayahya memperbaiki alat-alat pertanian ayahnya, dan senang berdiri berjam-jam hanya untuk melihat cara kerja mesin penggiling padi.

Hingga pada umur 15 tahun, Soichiro Honda merantau ke Tokyo. Di sanalah ia bekerja sebagai pembantu dan baby sitter kepada seorang pemilik Hart Sokay. Bosnya melihat Soichiro Honda sangat genius dan cekatan dalam bekerja, terutama dalam bidang mesin. Hingga akhirnya bos Soichiro Honda mempercayakknya untuk memimpin sebuah bengkel di salah satu cabang.

Dalam memimpin bengkel tersebut, kejeniusan Soichiro Honda terlihat sekali. Ketika bengkel lain tak mampu memperbaiki, hanya Honda lah yang mampu memperbaikinya. Kejeniusannya juga terbukti dari penemuannya. Saat itu velg ban mobil terbuat dari jari-jari kayu yang mudah terbakar dan selalu menimbulkan getaran, maka Soichiro Honda menciptakan velg dengan menggunakan jari-jari logam yang mampu meredam getaran dan tahan api. Saat itulah untuk pertama kalinya Soichiro Honda mematenkan karyanya.

Kesuksesannya membuat ia keluar dari bengkelnya dan berniat membuka usahanya sendiri yakni pembuatan ring piston pada tahun 1938. Sayang sekali, piston buatannya tak diterima oleh Toyota sehingga membuat dirinya frustasi dan jatuh sakit selama dua bulan.

Soichiro Honda kembali bangkit, dengan semangat mimpinya ia mendaftar kuliah untuk mencari solusi ring pistonnya. Ia terkenal pintar dan sering mengkritik rektornya yang terlalu bertele-tele. Hingga pada dua tahun kemudian ia dikeluarkan karena sering tidak masuk kuliah.

Usahanya mengikuti perkuliahan ternyata tidak sia-sia, ring piston buatannya diterima Toyota dan menjalin kontrak dengannya. Namun saat prestasinya semakin gemilang, keadaan pemerintah jepang yang saat itu sedang berperang membuat perkembangan pabriknya memburuk hingga hampir bangkrut. Berkali-kali pabriknya terbakar dan merugi.

Meskipun demikian, Soichiro Honda tetap melaju, ia mengumpulkan karyawannya dan mendirikan Honda Motor Company pada 24 September 1948. Bermodalkan mesin bekas perang dunia II, ia membuat sepeda bermotor yang menjadi cikal bakal sepeda motor jaman sekarang. Produk pertamanya dinamakan “Dream”, dengan slogan perusahaan “The Power Of Dream”. Namun meskipun demikian, Honda Motor Company terganjal masalah finansial. Soichiro Honda mungkin adalah seorang yang jenius dalam hal mesin, namun tidak dalam masalah keuangan.

Hingga suatu saat Soichiro Honda bertemu dengan Takeo Fujisawa yang pandai dalam mengelola keuangan dan menjadi seorang yang berpengaruh dalam kelangsungan perkembangan perusahaan. Saat itulah produk Honda semakin mendunia dan meraih kesuksesan. Soichiro Honda meninggal di usia 84 tahun. Ia meninggal pada 5 Agustus 1991 akibat terkena penyakit lever.



Semasa hidupnya, Soichiro Honda pernah berkata,
“Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya.”

Soichiro Honda juga berpesan,
“Ketika Anda mengalami kegagalan, mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk mengubah mimpi itu menjadi kenyataan.” Mimpi akan selalu menjadi mimpi jika anda tak bangun dan mewujudkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar