Selasa, 06 September 2016

Peran dan Fungsi Bidan sebagai Edukator


Sebagai tenaga kesehatan, profesi bidan menjadi salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan dasar di masyarakat. Di Indonesia, terutama di desa-desa bidan masih menjadi andalan masyarakat dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan terutama bagi kesehatan ibu dan anak.

Profesi bidan berkaitan erat dengan setiap siklus kehidupan wanita. Dalam setiap siklus hidupnya, wanita akan mengalami permasalahan yang berbeda-beda. Terutama dalam masa kehamilan, persalinan dan setelah persalinan. Masa-masa tersebut merupakan masa yang rawan bagi wanita, karena pada masa tersebut terjadi perubahan-perubahan sistem tubuh sebagai penyesuaian diri terhadap kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Bila dalam masa-masa tersebut minim informasi dan tidak dikelola dengan baik, maka dapat mengakibatkan hal-hal yang berbahaya bagi ibu yang dapat berakibat pada kematian ibu dan anak.

Seorang bidan mempunyai peran dan fungsi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, salah satunya sebagai edukator atau pendidik. Bidan sebagai edukator harus memastikan bahwa informasi yang diberikan mudah di pahami, memberikan kesempatan untuk bertanya, dan peka terhadap tanda-tanda non-verbal dari pasien, misalnya raut wajah yang menggambarkan bahwa klien masih kurang paham dengan penjelasan yang di berikan oleh bidan atau gerakan-gerakan bahasa tubuh lainnya yang di ungkapkan oleh klien.
Konsultasi dan penanganan tepat dari seorang bidan dapat membantu keberhasilan persalinan

Peran dan fungsi bidan sebagai edukator dibedakan menjadi empat tahap, di antaranya sebagai edukator:

Masa Remaja
Masa ini adalah masa transisi dari masa anak ke masa dewasa yang di tandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial serta berlangsung pada dekade kedua masa kehidupan. Tindakan yang dapat di lakukan oleh bidan dengan perannya sebagai edukator adalah:
Seorang bidan mempunyai peran penting sebagai edukator atau pendidik bagi ibu hamil
  • Memberikan penjelasan tentang kesehatan reproduksi remaja
  • Memberikan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) tentang bahaya seks bebas dan narkoba

Masa Hamil
Peran bidan dapat di wujudkan sebagai fasilitator atau mentor dalam kelas ibu hamil untuk meningkatkan pemahaman bagi ibu hamil. Tindakan yang dapat di lakukan oleh bidan adalah sebagai berikut:
  • Mengajarkan pada ibu tentang perubahan tubuh selama proses kehamilan, seperti perubahan payudara dan peningkatan berat badan,
  • Mengajarkan pada ibu hamil mengenai keluhan yang umunya terjadi saat hamil dan cara mengatasinya misalnya nyeri pinggang, keputihan, kram perut, dan lain-lain.
  • Mengajarkan pada ibu tentang pentingnya menjaga personal hygiene. Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan untuk   diri sendiri. Menjaga kebersihan badan dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi.  Salah satu tindakan personal hygiene adalah menjaga kebersihan alat kelamin. Hal ini di lakukan untuk mencegah berkembangnya bakteri yang dapat menyebabkan keputihan.
  • Bidan perlu melakukan pembinaan terhadap kader-kader posyandu dan dukun bayi dengan cara melakukan diskusi tentang hambatan-hambatan yang dialami kader posyandu dan dukun bayi, serta melakukan bimbingan tentang apa yang harus di lakukan oleh kader posyandu dan dukun bayi di lapangan.
  • Mengajarkan senam pada ibu hamil. Gerakan-gerakan ringan pada senam hamil sangat bermanfaat bagi ibu hamil. Selain untuk menjaga kebugaran, juga dapat membantu mempersiapkan otot-otot  yang akan bekerja saat proses persalinan.
  • Mengajarkan pada ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan seperti pendarahan, bengkak, demam tinggi, keluarnya air ketuban sebelum waktunya, gerakan bayi berkurang, ibu muntah terus-menerus, dan cidera saat kecelakaan
  • Memberikan konseling gizi. Selama masa kehamilan, ibu hamil membutuhkan tambahan kalori hingga 300 kalori perhari. Oleh karena itu, bidan menyarankan pada ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum yang  cukup.
Memberikan konseling gizi adalah salah satu peran bidan yang daoat dilakukan pada ibu hamil dalam masa kehamilan

Masa Menjelang Persalinan
Persalinan adalah saat yang paling di tunggu namun juga mendebarkan bagi ibu dan keluarga. Bidan dapat menunjukkan perannya pada masa bersalin dengan cara:
  • Mengajarkan pada ibu dan keluarga mengenai tanda-tanda persalinan seperti adanya kontraksi rahim yang berkala dan pecahnya air ketuban.
  • Mengajarkan pada ibu cara mengedan yang benar
  • Memberitahu ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya pada persalinan seperti air ketuban keruh dan berbau, plasenta bayi tidak keluar setelah bayi lahir  dan lain-lain.

Masa Nifas
Perawatan saat masa nifas adalah perawatan kepada ibu yang baru melahirkan agar organ-organ reproduksi kembali normal. Peran bidan sebagai pendidik dalam masa ini dapat diwujudkan dengan:     
  • Mengajarkan pada ibu perawatan bayi baru lahir antara lain mengenai ASI eksklusif, cara menyendawakan bayi, personal hygiene dan lain-lain
  • Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara perawatan tali pusat, memandikan bayi dan mengedukasikan tentang tanda-tanda bahaya penyakit pada masa nifas
Pasca persalinan (masa nifas) peran bidan bagi ibu masih sangat diperlukan

Selain hal di atas peran bidan sebagai edukator juga dapat terlihat sebagai tenaga pendidik di institusi-institusi pendidikan bidan yang nantinya akan mencetak bidan-bidan di masyarakat.

Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu melahirkan. Peran bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati dan mendampingi, serta menolong ibu melahirkan dapat merawat bayinya dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar