Kamis, 14 Agustus 2014

Ubi Jalar | Tak Kenal Maka Tak Sayang

ubi jalar

Oleh : Dwi Wahyuni
Staf pengajar SMK Farmasi Bhakti Wiyata Kediri & Mahasiswa PPs Biosains Surakarta

Ubi Jalar / sweet potato (Ipomea batatas), umbi-umbian yang mempunyai sensasi rasa manis yang khas,makanan ini pun dapat diolah menjadi berbagai macam masakan. Bahkan hanya dengan dikukus saja, ubi jalar sudah bisa dinikmati. Ubi jalar merupakan salah satu bahan makanan yang sangat sehat. Sangat baik untuk semua orang mulai dari anak-anak balita sampai orang tua. Berdasarkan penelitian, kandungan gizi ubi jalar meliputi beragam vitamin dan mineral yang jumlahnya relatif lebih banyak dari kandungan gizi wortel.

daun ubi jalar
Bagi anda yang suka menyantap ubi jalar (baik itu bagian umbi ataupun daunnya), ada baiknya mengetahui keistimewaan dan kekayaan umbi yang satu ini agar keyakinan anda untuk mengkonsumsinya kian bertambah. Seandainya anda jarang memakan ubi jalar, maka untuk anda artikel ini dibuat agar anda tergerak untuk mencicipinya dan menyukainya. Nah inilah 8 hal penting dari ubi jalar yang bisa membuat anda ‘jatuh cinta’ padanya.

  1. Kandungan betakaroten  pada 100 gram ubi jalar adalah sebanyak 7700 SI. Betakaroten sering disebut dengan pro-vitamin A yang diolah terlebih dahulu oleh tubuh agar menjadi vitamin A (Cahyono, 2007 dalam Rahayu, 2012). Menurut West (2010) yang dikutip dalam Rahayu (2012), menyebutkan bahwa vitamin A sangat dibutuhkan oleh ibu hamil trisemester kedua untuk menjaga imun, tulang, gigi, kulit dan rambut yang sehat, sedangkan untuk janin adalah untuk saraf dalam otak, membentuk selaput sel dan penglihatan.
  2. Kandungan Flavonoids yang terdapat dalam ubi jalar ungu memiliki khasiat antioksidan, karena mikronutrien yang merupakan gugus fitokimia dari berbagai bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tersebut diyakini sebagai proteksi terhadap stres oksidatif (Sumardika, 2012). Salah satu jenis flavonoids dari tumbuh-tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai antioksidan adalah zat warna alami yang disebut antosianin. Berdasarkan hasil penelitian dari Fakultas Pertanian  UNUD di Bali ditemukan bahwa umbi ubi jalar ungu mengandung antosianin cukup tinggi yaitu berkisar antara 110 – 210 mg/100 gram.
  3. Seperti yang dikutip dalam Jaya (2013), disebutkan bahwa sekelompok antosianin yang tersimpan dalam ubi jalar mampu menghalangi laju perusakan sel radikal bebas akibat nikotin, polusi udara dan bahan kimia lainnya. Antosianin berperan dalam mencegah terjadinya penuaan, kemerosotan daya ingat dan kepikunan, polyp, asam urat, asam lambung, penyakit jantung koroner, penyakit kanker dan penyakit degeneratif seperti arteosklerosis. Selain itu, antosianin juga memiliki kemampuan sebagai antimutagenik dan antikarsinogenik terhadap mutagen dan karsinogen yang terdapat pada bahan pangan dan olahannya, mencegah gangguan pada fungsi hati, antihipertensi dan menurunkan kadar gula darah (antihiperglikemik).
  4. Ubi Jalar mengandung vitamin B yaitu B6 dan asam folat yang cukup mengesankan. Kedua vitamin ini sangt dibutuhkan untuk mengoptimalkan kerja otak sehingga daya ingat dapat dipertahankan.
  5. Menyantap ubi jalar merah 2-3 kali seminggu membantu kecukupan serat. Sebagian besar serat ubi jalar merah merupakan serat larut, yang bekerja seperti busa spon. Serat menyerap kelebihan lemak/kolesterol darah, sehingga kadar lemak/kolesterol dalam darah tetap aman terkendali. Serat alami oligosakarida yang tersimpan dalam ubi jalar merah ini sekarang menjadi komoditas bernilai dalam pemerkayaan produk pangan olahan, seperti susu. Selain mencegah sembelit, oligosakarida memudahkan buang angin. Hanya pada orang yang sangat sensitif oligosakarida mengakibatkan kembung (Simmone, 2007 dalam Jaya, 2013).
  6. Khasiat ubi jalar merah sebagai “obat mata” telah terbukti di Papua. Awalnya 0.5% penduduknya menderita bercak bitot (xeroftalmia), bercak putih kapur pada kornea mata.Penyakit kekurangan vitamin A ini dapat menyebabkan kebutaan. Setelah kebiasaan mereka menyantap ubi jalar ungu berikutnya tak ada lagi penderita (Deni, 2009 dalam Jaya, 2013).
  7. Umbi ubi jalar mengandung zat-zat yang bergizi per 100 gr bdd yaitu energi 123 kkal, protein 1,8 gr, lemak 0,7 gr, karbohidrat 27,9 gr, kalsium 30 mg, fosfor 49 mg, besi 0,7 mg, vitamin A 7700 SI, vitamin C 22 mg, vitamin B1 0,90 mg (Winarti, 2010)
  8. Daun ubi jalar mengandung polifenol, kandungan polifenol dalam daun ubi jalar berperan sebagai antioksidan untuk memperbaiki siste imun atau kekebalan tubuh.  Kekebalan tubuh yang terdongkrak mampu melawan virus yang menyerang tubuh.   Rebusan herbal biasanya berguna jika trombositnya belum turun di bawah 50.000.
  9. Secara umum, karbohidrat kompleks pada umbi-umbian dapat membantu pria dalam menjaga stamina tubuh.  Apabila diolah tanpa digoreng, tanpa gula, tanpa MSG, tanpa lemak trans (seperti pada margarin), dan lain-lain, umbi-umbian dapat membantu Anda mengatasi selulit. Prebiotik, yang tenar ada dalam produk-produk susu,  sebetulnya juga dapat dijumpai pada ubi jalar. Prebiotik berguna untuk membantu stimulasi pertumbuhan bakteri baik probiotik, Bifidobacteria, dan Lactobacili di dalam usus. Berkat para bakteri baik tersebut, daya tahan usus terhadap serangan mikroorganisme penyakit, meningkat. Pendeknya, prebiotik dapat mengurangi frekuensi diare.
   
Setelah mengetahui manfaat ubi jalar, masih berani meremehkan makanan yang satu ini?????


Sumber:
Jaya, Evie Fitri Pratiwi, 2013. Pemanfaatan Antioksidan dan Betakaroten Ubi Jalar  Ungu Pada Pembuatan Minuman non-Beralkohol. Media Gizi Masyarakat Indonesia. Vol 2 (2)

Rahayu, Paramitha. 2012. Daya Terima Dan Kandungan Gizi Makanan Tambahan Berbahan Dasar Ubi Jalar Ungu. Food Science and Culinary Education Journal. FSCE 1 (1).

Sumardika, I Wayan. 2012. Ekstrak Air Daun Ubi jalar Ungu Memperbaiki Profil Lipid Dan Meningkatkan Kadar SOD Darah Tikus Yang diberi Makanan Tinggi Kolesterol. Medicina: Jurnal Ilmiah Kedokteran. Vol 43 (2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar