Kamis, 14 Agustus 2014
Mengenal Cabang-Cabang Fisioterapi
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan Kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi. Fisioterafis adalah seseorang yang telah lulus pendidikan formal fisioterapi dan kepadanya diberikan kewenangan tertulis untuk melakukan tindakan fisioterapi atas dasar keilmuan dan kompetensi yang dimilikinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Seorang Fisioterapis (Ahli Fisioterapi) mempunyai kewenangan untuk melakukan: Penilaian pasien atau klien (Assessment), Diagnosis (menetapkan diagnosis Fisioterapi), Planning (merencanakan program terapi), Intervensi (melaksanakan terapi pada pasien/klien), Evaluasi (mengevaluasi program terapi yang telah dilakukan).
Cabang fisioterapi
1. Pediatri
Banyak permasalahan-permasalahan pada anak yang bisa ditangani oleh Fisioterapi dengan tujuan meningkatkan kemampuan anak dalam keterbatasan fungsi dan gerak tubuh seperti Cerebral Palsy (CP), Down Syndrom, Autis, dan masalah-masalah dengan kebutuhan khusus lainnya.
Disini seorang Fisioterapis berfungsi sebagai pelatih, menyiapkan orangtua dan penderita dengan strategi dan melatihnya dimana dapat membantu maningkatkan penampilan di rumah, sekolah, dan masyarakat.
2. Geriatri
Bertambahnya usia maka aktifitas gerak individu seperti keterampilan daya tahan, kekuatan semakin menurun sehingga menghambat aktifitasnya. Masalah-masalah yang timbul seperti Stroke, berkurangnya daya ingat, dan lain-lain.
Disini Fisioterapi membantu agar kualitas hidup bisa dipertahankan untuk tetap aktif sesuai dengan pera dan tanggung jawabnya.
3. Musculoskeletal
Inilah yang sering terjadi pada masyarakat umumnya. Terutama akibat dari peningkatan aktivitas. Seperti ketegangan otot atau Spasme, Sprain, nyeri pada persendian dan lain-lain. Biasanya ini diakibatkan oleh posisi yang salah saat beraktivitas. Misalnya posisi duduk yang salah saat sedang bekerja, posisi duduk yang terlalu lama, posisi saat mengangkat beban yang salah. Itu semua menyebabkan timbulnya rasa nyeri dan tidak nyaman. Fraktur atau patah tulang juga bisa saja terjadi akibat kecelakaan kerja atau saat sedang melakukan aktivitas lain seperti berolahraga dan bermain, dan sebaiknya segera ditangani dengan baik dan cepat.
Disinilah fungsi seorang Fisioterapis dibutuhkan, yaitu untuk mengembalikan fungsi otot, sendi dan tulang agar kembali normal.
4. Kardio-Pulmonal
Peran Fisioterapi pada kondisi jantung dan paru-paru difokuskan pada aspek pemulihan fisik, khususnya meminimalkan kondisi akibat bed rest, peningkatan fungsi cardio-pulmonal dan perbaikan fungsi musculuskeletal. Dimulai dengan assesment, breathing exercise, assisted atau aktiv exercise untuk pasien tertentu. Mengawasi proses ambulasi atau perpindahan tempat, menaiki tangga dan aktivitas lainnya. Memprogramkan home exercise, edukasi pada pasien dan keluarga, serta modifikasi aktivitas.
Selanjutnya Fisioterapis tetap melaporkan kemajuan yang terkait dengan kondisi fisik pasien serta tetap berkonsultasi dengan dokter.
5. Neurologi
Fisioterapi neurologi adalah membantu orang-orang yang mengalami kelianan atau penyakit pada neurologist (saraf), seperti penyakit Alzheimer, Cerebral Palsy, Cedera/Gegar Otak, Multiple Sclerosis, Parkinson, Cedera Saraf Tulang Belakang dan Stroke.
Umumnya, kelainan yang terkait dengan kondisi neurologi berupa gangguan yang terjadi pada penglihatan, keseimbangan, aktivitas dan gerakan dan berkurangnya kebebasan fungsional tubuh.
6. Olahraga
Fisioterapi Olahraga bertugas menjaga pemain agar selalu dalam kondisi bagus sebelum pertandingan. Selain itu juga membuat program rehabilitasi untuk menangani pemain yang cedera seperti Spasme dan lepasnya persendian akibat posisi yang salah ketika jatuh. Fisioterapi Olahraga bertanggungjawab dengan kebugaran pemain agar pola hidup mereka tidak asal-asalan. Fisioterapis juga menjaga nutrisi para pemain dan berhubungan dengan pelatih. Caranya dengan memberitahu dia mengenai kondisi pemain sebelum menjalani pertandingan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar