Selasa, 05 Agustus 2014

Sejarah Telur dan Kelinci Paskah


Pada 9 Mei kemarin bagi umat kristiani merayakan Kenaikan Yesus Kristus atau di sebut juga dengan hari Paskah. Paskah yang sekarang ini merupakan hasil adopsi gereja-gereja terhadap salah satu festival suku Saxon, Eropa Utara. Festival ini ditujukan untuk menghormati dewi musim semi, dewi Eastre. Itulah sebabnya gereja-gereja berbahasa Inggris masih menggunakan istilah Easter dalam menyebutkan Paskah.

Paskah sendiri sebenarnya sudah ada sejak zaman Perjanjian Lama. Paskah dapat diartikan sebagai dilepaskan, yaitu bangsa Israel yang dilepaskan dari perbudakan di Mesir. Tetapi pada zaman Perjanjian Baru, Paskah merupakan perayaan kebangkitan Yesus Kristus.

Pada awalnya, yaitu pada abad kedua para misionaris Kristen mendatangi suku Teutonic, Roma Utara untuk menyebarkan agama Kristen. Supaya ajaran Kristen dapat diterima oleh penduduk lokal, maka para misionaris menggunakan adat istiadat penduduk setempat yaitu salah satunya dengan mentransformasikan festival Easter ini supaya selaras dengan doktrin Kekristenan. Kebetulan waktu pelaksanaan festival ini bertepatan dengan Paskah (kebangkitan Kristus).

Simbol yang sering kita lihat saat perayaan Paskah adalah telur dan kelinci. Sebenarnya apa sih hubungannya Telur dan Kelinci dengan perayaan Paskah? Mari kita bahas sejarah Telur dan Kelinci Paskah..

Telur Paskah




Orang Mesir dan Persia kuno memiliki tradisi menghias telur yang kemudian ditukarkan dengan temannya. Bangsa Mesir menguburkan telur di dalam kuburan mereka, sedangkan bangsa Yunani meletakkan telur di atas kuburan mereka. Sementara itu, bangsa Romawi memiliki pepatah yang mengatakan “semua kehidupan berasal dari telur”. Di kebanyakan kebudayaan, telur dianggap sebagai lambang kelahiran dan kebangkitan. Inilah sebabnya pada saat gereja mulai merayakan kebangkitan Kristus pada abad kedua, telur menjadi simbol yang populer. Orang Kristen Mesopotamialah yang mempelopori membagikan telur kepada orang lain pada perayaan Paskah untuk mengingatkan kebangkitan Kristus.

Telur Paskah banyak dihias dengan menggunakan warna merah sebagai perlambang terhadap darah Kristus, sedangkan warna hijau merupakan perlambang terhadap tunas-tunas baru yang mulai tumbuh pada permulaan musim semi.

Kelinci Paskah


Kelinci Paskah tidak pernah memiliki makna religius, tetapi tokoh ini cukup populer di kalangan anak-anak sama seperti Sinterklas. Tokoh ini digambarkan membawa hadiah, telur-telur, dan permen yang dibagikan untuk anak-anak. Kelinci Paskah berasal dari tradisi kesuburan masyarakat sebelum masa Kristiani. Kelinci dipercaya sebagai binatang paling subur karena memiliki banyak anak. Oleh karena itulah, kelinci digunakan sebagai simbol kehidupan baru yang melimpah di masa musim semi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar